Saturday, December 13, 2014

Kenaikan BBM - berimbas pada semua sendi perekonomian, ada baiknya kita baca & renungkan sejenak Informasi ilmiah berikiut. Juga agar tidak dibohongi penguasa. apalagi penguasa sekarang begitu di dewakan, alias "tak pernah salah".

Kwik Kian Gie: "Istilah 'BBM Bersubsidi' adalah Pembohongan Publik!"


 

Berapa sebenarnya keuntungan Pemerintah dari minyak (asumsi bensin premium)?

 
1 barel = 159 liter
1 USD = Rp12.000

 
Menurut Kwik Kian Gie


Biaya untuk mengangkat minyak dari perut bumi (lifting) + biaya pengilangan (refining) + biaya transportasi rata-rata ke semua pompa bensin adalah 10 USD.

Jika dalam rupiah 10 : 159 x 12.000 = Rp754,7 dibulatkan = Rp755/liter. 
Jadi sebenarnya dengan menjual premium Rp6.500/liter, Pemerintah sudah untung sebesar 6.500 - 755= Rp5.745/liter. 

Sekarang tinggal dikalikan berapa liter kebutuhan (konsumsi) dalam negeri, itulah 'keuntungan' yang diperoleh Pemerintah dari hasil jualan bensin premium pada rakyatnya sendiri.

Minyak dari perut bumi sendiri dan menurut UUD’45 Pasal 33 untuk kesejahteraan rakyat Indonesia: 


Jangankan GRATIS, malah rakyat disuruh beli dengan harga Rp6.500? Sekarang Pemerintah mau ambil untung berapa rupiah lagi dengan menaikkan BBM menjadi Rp9.500?

Subsidi itu ada kalau Pemerintah merugi, artinya harus ‘nombokin’ (memberi bantuan tunai). Kenyataannya dengan menjual Rp6.500 per liter, Pemerintah masih untung, bahkan untung besar. Lantas, di mana letak subsidinya? Pemerintah selalu bilang “Rugi, tekor, dll

Di mana ruginya? Di mana tekornya? Istilah 'BBM bersubsidi' adalah pembohongan publik.

Hanya "Orang bodoh" yang rela mati demi berebut uang Rp. 400.000 / 2 bulan, sementara pemerintah yang anda agung agungkan membodohi rakyatnya sendiri.

Sekarang yang juga jadi pertanyaan adalah “Adakah negara-negara di dunia ini yang menjual minyaknya (untuk konsumsi dalam negerinya) dengan harga di bawah harga pasar (harga New York Mercantile Exchange/NYMEX)?”.


Jawabnya ada, Beberapa negara yang menjual minyak di bawah harga NYMEX, di antaranya:
  • Venezuela - Rp585/liter 
  • Turkmenistan - Rp936/liter 
  • Nigeria - Rp1.170/liter 
  • Iran - Rp1.287/liter 
  • Arab Saudi  -Rp1.404/liter 
  • Libya - Rp1.636/liter 
  • Kuwait - Rp2.457/liter 
  • Qatar - Rp2.575/liter 
  • Bahrain - Rp3.159/liter 
  • Uni Emirat Arab - Rp4.300/liter
Selama bertahun-tahun, rakyat cuma "dikibulin" Pemerintah, Dan ini akan terus berlanjut pada masa pemerintahan Jokowi, bahkan semakin PARAH dengan menaikkan harga BBM menjadi Rp9.500.

Bagaimana mungkin harga BBM naik pada saat harga Minyak Dunia turun? Sebaiknya anda lebih peka dalam menanggapi keputusan pemerintah.

jika bermanfaat silahkan di share..

0 comments:

Post a Comment